top of page
ARMY MAGAZINE

Crush-ed It! Ulasan dari Rush Hour

Entah kamu sedang terjebak di kemacetan lalu lintas atau sedang mencari lagu baru dengan nuansa old-school, Rush Hour (Feat. j-hope of BTS) oleh Crush adalah kejutan yang disambut baik oleh ARMY dan penggemar Crush ketika dirilis minggu lalu. Dipenuhi dengan ketukan funk dan hiphop old-school serta koreografi yang luwes, lagu yang menarik ini terus memperumit tema dari kesuksesan dan kesulitan yang disoroti dalam karya-karya BTS sebelumnya seperti Jack In The Box dan MAP OF THE SOUL : 7.


Hitungan mundur Rush Hour berlangsung cepat, dengan penyanyi utama Crush mengumumkan kolaborasi kurang dari seminggu sebelum pemutaran perdana video musik. Namun, penggemar tidak membuang waktu ketika mempromosikan lagu tersebut, mencapai #1 di 35 negara di iTunes dan debut di #4 di Spotify's Top Song Debut dan tangga lagu Billboard's Hot Trending Songs. Video musik retro yang penuh dengan mobil juga mengumpulkan lebih dari 8 juta kali penayangan dalam 24 jam. Perubahan tempo dari Jack In The Box yang tanpa tarian, Rush Hour menampilkan koreografi TikTok baru yang trendi untuk bagian chorus lagu dan penghargaan untuk gerakan tari yang ditampilkan di beberapa lagu BTS selama bait j-hope.


Seperti kebanyakan proyek-proyek BTS, lagu ini juga melampaui nada bagus dan penampilan sempurna untuk menyampaikan pesan yang lebih dalam. Metafora mendasar yang terdapat di judul lagu tersebut merupakan perbandingan kesuksesan itu sendiri dengan rush hour (jam sibuk) yang ramai. Crush pertama-tama menggunakan metafora rush hour (jam sibuk) untuk membahas hambatan yang mencegahnya menciptakan musik. Dia menjelaskan bahwa meskipun dia melakukan perjalanan jarak metaforis dan literal yang besar, dia "menahan lidahku terlalu lama" setelah "terjebak dalam lalu lintas" selama "dua tahun penuh." Hal ini mungkin mengacu pada kembalinya Crush setelah delapan belas bulan wajib militer, tetapi mungkin juga merujuk pada hambatan pribadi dan profesional lainnya yang telah menghambat pekerjaannya.


Seperti yang dibahas j-hope dalam Crush의 BLACKVOX, acara bincang-bincang bergaya karaoke mobil milik Crush, baitnya kemudian “menafsirkan banyaknya mobil di jalan sebagai manusia,” menyebutkan bahwa “Aku terjebak atau kewalahan oleh hubungan interpersonal karena berbagai alasan.” j-hope juga menyanyi tentang “붐비는 People, 마치 Traffic 기분 (Kerumunan orang, terasa seperti kemacetan lalu lintas)” yang mengikutinya “kemanapun aku pergi sekarang, itu seperti karpet merah.” Pesan ini bergema di bagian chorus, di mana Crush dan j-hope mengajak pendengar untuk “mengikutiku” dan “berkumpul seolah-olah (itu sedang) macet,” mengubah rush hour menjadi “crush hour” pada akhir lagu.


Rasa volume yang diciptakan oleh objek individu yang menyertai duduk di mobil tak berujung selama kemacetan lalu lintas lebih ditegaskan dengan pengulangan dalam lirik, baik pada bagian chorus maupun tiap baitnya. Sebagian besar pengulangan ini merupakan onomatope*, mulai dari hibihibihop, 땍땍 (bunyi dentuman, seperti pada kaki atau tepuk tangan), clap clap dari chorus hingga 삐걱삐걱 (membunyikan klakson) dari klakson mobil Crush, serta 찰칵찰칵 (klik klik) dari orang yang sedang memotret (사진….찍어 찍어) dalam bait j-hope**. Kata-kata pendek ini menambahkan tekstur yang menyenangkan pada keseluruhan suara lagu sambil menggarisbawahi pesan liris itu sendiri.


Seperti di lagu Interlude : Shadow milik SUGA dan lagu Arson miliknya, j-hope mengungkapkan bahwa kesuksesan seperti jam sibuk terasa "보험마저 없는 (tidak diasuransikan)," seperti cara pola lalu lintas dapat berubah dalam sekejap mata. Kejujuran BTS dalam mengakui kerawanan kesuksesan meskipun (atau mungkin karena) status mereka saat ini berada di puncak industri adalah ciri dari karya mereka yang terbaru. Hal ini menunjukkan dedikasi BTS terhadap keaslian dan refleksi asli dalam liriknya.


Kita semua tahu bahwa masa depan bisa menjadi rumit dan tidak pasti. Namun, jelas bahwa jika apa pun yang "belum datang (yet to come)" di Bab Dua BTS adalah seperti Rush Hour, Bangtan akan memberikan karya yang menampilkan gaya dan keterampilan individual terbaru sambil mempertahankan pilar ganda kinerja dan substansi yang membuat BTS sangat dihormati secara global.


Catatan:

*Onomatope adalah kata tiruan bunyi, misalnya “kokok” merupakan tiruan bunyi ayam, “cicit” merupakan tiruan bunyi tikus.

** Kalimat 사진을찍어 berarti "untuk mengambil gambar", dengan kata 찍어 yang berarti "mengambil". Dengan mengulangi kata 찍어 dua kali, j-hope menciptakan lebih banyak ritme paralel seperti 찰칵 찰칵 atau "klik klik" ketika mengambil gambar, sekaligus meningkatkan perasaan volume dalam jumlah gambar yang diambil.


Ditulis oleh: Mariko

Disunting oleh: Lisa K

Didesain oleh: ThornToHisRose

Diterjemahkan oleh: Eka

Terjemahan disunting oleh: Lia & Risma


Semua foto/video yang dibagikan di blog kami bukan milik ARMY Magazine. Segala bentuk pelanggaran hak cipta bukan hal yang disengaja.


Kommentarer


bottom of page