Jinny’s Kitchen Episode 5 - 6
Musim panas hampir saja tiba di belahan utara dunia, yang berarti lebih banyak perjalanan ke danau, taman, dan pantai. Musim panas juga merupakan saat yang tepat untuk memulai tontonan baru atau mengejar yang sudah lama tertunda, salah satunya Jinny’s Kitchen, berlatar di kota cerah Bacalar, Meksiko. Bergabung dengan kru selebriti Lee Seojin, termasuk Taehyung BTS, sembari melihat mereka mengenakan celemek dan memasuki restoran.
Episode 5
Episode sebelumnya menyisakan para karyawan Jinny’s Kitchen berkecil hati karena tidak ada pelanggan yang datang ke kedai untuk makan malam. Dengan berat hati, Seojin menutup kedai lebih cepat sementara kru lainnya membungkus makanan sisa yang mereka masak hari itu. Sesampainya di rumah, Park Seojoon memutuskan untuk mengembangkan menu makanan dengan menambah chibap, ayam goreng berbumbu dengan nasi dan taburan pelengkap. Selama jam makan malam, mereka merenungkan tentang hari itu sekaligus tujuan mereka untuk perjalanan tersebut, secara perlahan menyadari bahwa perencanaan dari hari ke hari tidak begitu membantu rencana jangka panjang Seojin untuk menghasilkan keuntungan yang besar. Selain itu, ternyata mayoritas restoran di Bacalar tutup pada hari Rabu.
Keesokan harinya membawa harapan dan kesempatan baru bagi tim Seojin ketika mereka pergi menuju kedai dan pasar. Sore hari dimulai dengan tiga grup pelanggan, namun mereka akhirnya bertambah banyak seiring berjalannya waktu. Tentu saja ramyeon dan variasinya masih menjadi makanan terpopuler, tetapi dengan beberapa promosi, mereka berhasil menjual makanan terbaru mereka, chibap. Ketika waktu istirahat tiba, Wooshik mengunjungi restoran lokal untuk membeli makan siang bagi para kru. Taco dan burrito-nya sangatlah enak, sampai mereka berencana untuk pergi ke sana untuk makan malam.
Sementara itu, selama jam istirahat, mereka mendapatkan reservasi pertama mereka dari sebuah grup berjumlah empat orang. Ketika grup tersebut tiba untuk makan malam, duo lainnya juga datang pada saat yang sama, dan bersama-sama kedua grup tersebut memesan dalam jumlah besar yang membuat hati bos senang namun membuat para karyawan kelelahan. Namun, dengan bantuan Taehyung dan Yumi, Seojoon dapat menyelesaikan pesanan tersebut. Episode itu berakhir dengan restoran yang penuh, antrian yang panjang, dan daftar pesanan yang menunggu untuk disajikan.
Episode 6
Episode 6 dibuka dengan Wooshik dan Seojin yang sedang mengatur pesanan, sedangkan Seojoon dan Taehyung memasak dengan seefisien mungkin. Makanannya begitu lezat, satu grup terus memesan lagi, memperpanjang jam makan mereka. Sementara itu, antrian semakin bertambah, kebanyakan dipenuhi oleh wajah-wajah yang familiar. Setelah sebuah grup besar meninggalkan kedai, para kru memisahkan meja-meja sehingga memudahkan mereka untuk menerima dan mengantarkan setiap pesanan. Kesibukan itu berakhir ketika mereka mempersilakan sebuah keluarga berjumlah empat orang yang bertambah menjadi enam orang. Beruntung, pesanan mereka sederhana, karena mereka memesan beberapa paket kombo.
Setelah keluarga tersebut duduk, mereka menutup kedainya, namun sebuah grup berjumlah lima orang kemudian datang. Ternyata mereka adalah grup yang Wooshik temui ketika mempromosikan kedai di dermaga. Mereka memesan fricken pedas untuk bersama dan ramyeon untuk setiap orang. Dengan grup terakhir ini, kedai tersebut berhasil mencapai target harian mereka yaitu 10.000 peso, membuat sang bos sangat senang. Dia menghadiahkan kerja keras karyawannya dengan segelas jus. Ketika kedai itu kosong, para staf mendiskusikan rencana untuk esok hari. Setelah bernegosiasi dengan bos, para staf mencapai kesepakatan untuk datang agak siang dan membagi pekerjaan untuk menyiapkan kedai pada hari selanjutnya. Dengan begitu, mereka kembali ke rumah untuk beristirahat dan bersantai di malam hari.
Pada pagi hari, para karyawan magang memulai hari mereka lebih awal dengan membeli bahan makanan dan menyiapkan dapur, sedangkan para eksekutif kemudian datang untuk membantu. Dengan kontribusi semua orang, mereka bisa beroperasi pukul 2 siang. Namun, ketika kedai tersebut dibuka, tempat itu langsung dipenuhi oleh grup berjumlah dua atau tiga orang. Syukurlah, efisiensi tim yang bergerak cepat memungkinkan makanan dapat disajikan tepat waktu. Suatu saat, sebuah pesanan ayam pedas menginspirasi pelanggan lain untuk memesannya juga. Episode tersebut berakhir dengan kedai yang penuh dengan pelanggan dan bahkan para karyawan yang kelelahan.
Dampak dari pembukaan kedai makanan di tengah masyarakat sangatlah positif. Banyak orang lokal menikmati makanan Korea dan merasa kecewa ketika tahu bahwa kedai tersebut hanya buka untuk sementara. Turis-turis lainnya sangat mencintai makanan yang disajikan hingga mereka terinspirasi untuk menemukan restoran Korea di negara mereka. Secara keseluruhan, kesuksesan kedai makanan tersebut perlahan-lahan dapat dicapai setiap hari.
Ditulis oleh: Rei
Disunting oleh: Marcie
Didesain oleh: ThornToHisRose Diterjemahkan oleh: Pury
Terjemahan disunting oleh: Lia dan Shania
Semua foto/video yang dibagikan di blog kami bukan milik ARMY Magazine. Segala bentuk pelanggaran hak cipta bukan hal yang disengaja.
Comments