top of page
ARMY MAGAZINE

RM dan Colde Mengungkapkan Satu-satunya Kebencian Mereka dalam Don’t ever say love me

Beberapa bulan setelah kolaborasi pertama mereka, Hectic, dari album solo debut milik RM, Indigo, RM dan anggota OFFONOFF Colde kembali bertemu untuk Don’t ever say love me, sebuah lagu dari album terbaru Colde, Love Part 2. Don’t ever say love me, sebuah lagu R&B yang muram dan memikat, menunjukkan perjuangan mereka melawan patah hati dan kebencian terhadap mantan pasangan mereka.


RM dan Colde secara bergantian mengolah rasa sakit mereka dengan penuh kesungguhan. Colde memulai dengan chorus, memberi tahu mantan pasangannya untuk melupakan bahwa mereka pernah bersama. Liriknya memberikan lebih banyak informasi mengenai hubungannya yang telah berakhir ketika menyinggung ketidaksetiaan pasangannya. Lirik bagian pertama dari RM memperjelas rasa sakit yang Colde rasakan setelah menghadapi ketidakjujuran dalam hubungannya.

RM memahami emosi dan pengalaman yang Colde rasakan namun mengekspresikan dirinya sendiri melalui sebuah percampuran antara kemarahan dan kebingungan. Suasana hening pecah pada hubungan itu ketika RM mengetahui kesalahan pasangannya, membuat ia tersesat. Kepercayaan yang telah rusak ini akhirnya menyebabkan putusnya hubungan mereka, karena RM mengevaluasi lagi arti cinta dalam hubungan ini. Dia berubah dari percaya pada perasaannya pada orang ini dan perasaan orang ini pada dirinya, menjadi percaya bahwa hubungan mereka adalah sebuah kebohongan.


Video musik untuk Don’t ever say love me dengan unik menggambarkan progresi emosi yang seringkali dihubungkan dengan pengkhianatan dan sakit hati. Gambaran sebuah akuarium merepresentasikan ketidakstabilan mental Colde dan RM.


Colde beralih dari menatap pada akuarium menjadi merasa jika ia dan RM terjebak di dalamnya. Pada chorus terakhir, kekacauan di dalam akuarium mencapai puncaknya ketika ratusan ikan dengan cepat berenang di atas RM dan Colde. Kegilaan yang berkembang ini menunjukkan betapa berapi-api dan marahnya mereka ketika tenggelam dalam tekanan emosional.

Dalam episode satu dari Colde’s blue room, Colde mengundang RM bersamanya untuk membahas tentang segala hal mulai dari Don’t ever say love me hingga rencana masa depan RM. RM mengungkapkan bahwa mereka telah berteman sejak tahun 2016 dan mulai mengerjakan musik bersama selama bertahun-tahun, dengan Don’t ever say love me yang merupakan sebuah lagu yang mereka mulai kerjakan sejak dua tahun yang lalu. Mereka bersama-sama menulis lagu tersebut berdasarkan pengalaman serupa tentang percintaan dan ide dari “satu-satunya kebencian”, sebuah tema yang Colde konsepkan untuk lagu tersebut.


Sejak Don’t ever say love me mulai dikerjakan beberapa tahun yang lalu, berbagai variasi berbeda diciptakan sebelum lagu tersebut menjadi versi yang didengarkan pada saat ini. Terlepas dari perubahan itu, Colde dan RM merasa puas dengan versi akhir lagu tersebut, dengan Colde yang merasa senang dengan lirik-lirik RM dan RM yang menyukai evolusi dari lagu tersebut. RM merasa bahwa menulis tentang pengalaman hidup memungkinkan mereka untuk mengekspresikan emosi dengan tulus.


Melihat cinta melalui sudut pandang yang lebih luas, pembicaraan beralih menjadi cinta yang telah memengaruhi kehidupan dan musik mereka. Meskipun cinta dapat memberikan dampak negatif pada seseorang, seperti yang tercermin pada Don’t ever say love me, RM selalu percaya bahwa itu adalah emosi yang dicari oleh orang-orang.


RM memperjelas ide ini dengan menekankan bahwa “sarang” (cinta) dan “saram” (orang) terdengar mirip dalam bahasa Korea, sedangkan “live” dan “love” memiliki ejaan yang mirip dalam bahasa Inggris. Dia pertama kali menggunakan teori ini pada tahun 2018 dengan lagu solo BTS miliknya, Trivia承: Love. Pesan dari Trivia承: Love dan pandangan cinta RM saat ini sangatlah identik. Meskipun cinta dapat menyebabkan rasa sakit, mencintai orang lain merupakan bagian dari sifat manusia karena terdapat keindahan yang datang dari hal tersebut.


Wawancara tersebut berlanjut dengan RM menyarankan beberapa lagu cinta untuk para penonton dengarkan sebelum kemudian ditutup dengan RM yang menceritakan tentang rencananya ke depan. Meskipun belum ada tanggal rilis, ia sedang mengerjakan musik baru baik untuk proyek solo maupun bersama musisi lainnya.


Di permukaan, Don’t ever say love me menunjukkan sisi muram dari mencintai seseorang, mengalami patah hati, dan kehilangan seseorang yang pernah disayangi. Meskipun ada dampak negatif dari memberikan hati mereka untuk orang lain, RM dan Colde tidak memiliki kebencian terhadap cinta itu sendiri. Mereka masih menyadari aspek positif dari mencintai orang lain, namun membenci orang-orang yang membohongi dan menyesatkan mereka, menegaskan seberapa besar kapasitas yang mereka miliki untuk mencintai.


Ditulis oleh: Amaya

Disunting oleh: Ren

Didesain oleh: Achan

Diterjemahkan oleh: Pury

Terjemahan disunting oleh: Indahku dan Shania


Semua foto/video yang dibagikan di blog kami bukan milik ARMY Magazine. Segala bentuk pelanggaran hak cipta bukan hal yang disengaja.


Comments


bottom of page