Suchwita Episode 10 - 11
Catatan: Karena sifat dasar Suchwita, blog ini menyinggung aktivitas minum dan alkohol. Tolong berhati-hati ketika membaca.
Siapa yang datang ke episode Suchwita hari ini? Mari kita bahas!
Tamu Suchwita kali ini tidak lain adalah doppelganger SUGA, Woozi SEVENTEEN! Alih-alih minuman beralkohol, Woozi membawa es teh hitam, minuman kesukaannya. Episode dimulai dengan Woozi diperkenalkan oleh SUGA sebagai seseorang yang ia penasaran untuk berinteraksi.
Keduanya melanjutkan percakapan tentang identitas Woozi sebagai anggota dari SEVENTEEN, juga sebagai produser dan komposer untuk grupnya. Woozi menjelaskan mini album SEVENTEEN FML tidak hanya memiliki satu, tapi dua lagu utama. Keduanya mengangguk-anggukkan kepala menikmati ketika mendengarkan lagu Super dan F*ck My Life. Ketika ditanya mengenai promosi, Woozi membicarakan tentang pergi ke pertunjukan musik dan menyelenggarakan acara video call fan sign. SEVENTEEN juga sudah merencanakan comeback lain di tahun ini. Woozi menjelaskan ketika ia bergabung dengan perusahaannya PLEDIS sebagai produser seperti SUGA dan caranya membuktikan diri dengan gigih dan bekerja keras untuk menjadi bagian dari SEVENTEEN. Mereka menjelajahi perjuangan dalam menerima umpan balik dan bekerja bersama semua orang untuk bergerak maju ke depan dengan sebuah lagu.
Ketika ditanya tentang pesona SEVENTEEN, Woozi mengatakan bahwa meskipun grupnya memiliki banyak anggota, setiap anggota memiliki gagasan masing-masing terkait musik yang bagus, mereka tidak gagal untuk mempertahankan warna mereka. Woozi merasakan tekanan saat menulis lagu-lagu baru tetapi ia yakin terhadap anggota-anggotanya selagi menulis. Dia juga bercerita tentang kesulitan yang ia hadapi saat memiliki julukan ‘produser’. Woozi mengungkapkan bahwa perjalanannya menjadi produser berawal ketika ayah Wonwoo memberinya sebuah laptop yang memiliki perangkat lunak produksi musik dasar. Wonwoo membiarkan Woozi sering meminjam laptopnya, yang dia gunakan untuk memproduksi musik.
Woozi lanjut membicarakan tentang seluruh anggota grup terhanyut pada produksi langsung musik dan setelah beberapa tahun, karya Woozi disadari oleh CEO perusahaannya yang kemudian memintanya untuk memproduksi satu lagu setiap pekan. Maka dimulailah petualangan SEVENTEEN sebagai kelompok yang hakikatnya memproduksi lagu sendiri.
Ketika mendekati akhir episode, Woozi berkata mimpi terbesarnya adalah saat bersama SEVENTEEN dan CARAT akan bertahan selamanya. Dia lalu menandatangani botol tehnya dan episode kali ini berakhir dengan manis.
Seorang aktris dengan senyuman mempesona serta terlihat lembut nan unik, Lee Nayoung adalah tamu perempuan pertama dalam acara ini. Dia membawa alkohol infused buatan rumah bersama jajanan seperti tahu lembut Jjolmyeon dan sundae goreng.
Dia bercerita tentang temannya yang seorang ARMY dan kagum dengan cara BTS menyentuh orang dari berbagai kalangan terlepas dari usia. Keduanya kemudian membicarakan tentang drama baru Lee Nayoung, Park Hakyung’s Travels (One Day Off) , yang dirilis pada 24 Mei. Karena drama terfokus pada perjalanan karakter utama ke seluruh Korea Selatan, Lee Nayoung dan SUGA akhirnya berbicara tentang perjalanan dan orang secara umum. Dia bercerita tentang karakternya yang akhirnya sesuai dengan kepribadiannya, jadi ia merasa nyaman selama syuting.
Ketika ditanya tentang tempat kesukannya ketika bepergian, Lee Nayoung mengingat tempat-tempat yang alamnya indah. Dia ingin pergi ke tempat yang mana ia hanya duduk dan tidak melakukan apa pun, jadi ia pergi ke Kuba dengan temannya. Ketika keduanya membicarakan tentang kekhawatiran, SUGA teringat proses kreatif dalam membuat album terbarunya, D-DAY, membuatnya banyak menangis dan dikhawatirkan oleh orang-orang di sekitarnya, terutama orang tuanya. Lee Nayoung membagikan kata-kata menenangkan bahwa itulah salah satu cara seseorang untuk menyembuhkan diri.
Lee Nayoung kemudian bercerita tentang kepribadiannya sebagai seseorang yang menyukai kenyamanan. Dia suka memakai pakaian olahraga dan topi daripada menggunakan kacamata seperti selebriti. Ketika ditanya tentang karakter yang paling ia dalami ketika bekerja, dia mengaku bahwa karakternya di Please Teach Me English adalah karya kesukaannya. SUGA kemudian menambahkan orang di usia 30-an akan suka karya Lee Nayoung dalam Ruler of Your Own World sementara orang di usia 20-an akan menyukai Romance is a Bonus Book.
Ketika SUGA bertanya tentang masa yang ia ingin kunjungi, Lee Nayoung menjawab bahwa dia ingin pergi ke masa depan ketika semua orang bisa pergi ke luar angkasa. Dia ingin tahu rasanya melihat bumi dari sana. Dia juga ingin pergi ke masa lampau ketika ia SMA dan memiliki anjing bernama Seulbi.
Ketika mendekati akhir episode, mereka menyadari memiliki banyak kesamaan dan dapat terhubung dengan banyak hal antara satu sama lain. Bersamaan dengan minuman terakhir mereka, Lee Nayoung menandatangani pada botol alkoholnya.
Tunggu blog kami tentang episode Suchwita yang sangat spesial!
Ditulis oleh: Pluto
Disunting oleh: Lisa K
Didesain oleh: ThornToHisRose
Diterjemahkan oleh: Shania
Terjemahan disunting oleh: Icha dan Eka
Semua foto/video yang dibagikan di blog kami bukan milik ARMY Magazine. Segala bentuk pelanggaran hak cipta bukan hal yang disengaja.
댓글